Khawatir Bencana, Alun-Alun Disterilkan Dari Maksiat

Posted by Bang Ipunk

Jumat, 10 Desember 2010 11:28
Tegal, NU Online
Pemkot Tegal mungkin bisa menjadi teladan bagi kota dan kabupaten lain. Banyaknya efek negatif yang ditimbulkan dari acara hiburan yang bersifat hura-hura seperti konser musik baik dangdut, rock ataupun pop, diantaranya tawuran, narkoba dan judi, pemkot Tegal memutuskan untuk menjadikan alun-alun  kota Tegal sebagai tempat yang bersih dari unsur maksiat.

“Alun-alun Tegal harus steril dari acara yang mengandung unsur maksiat yang berdampak negatif terhadap msyarakat, terutama generasi muda, sehingga acara-acara seperti konser musik baik dangdut, rock ataupun pop tidak diberi ijin/ tidak diperbolehkan,” kata wakil walikota, habib Ali Zaenal Abidin, belum lama ini, dihadapan warga yang memadati alun-alun kota Tegal dalam rangka peringatan 1 Muharam 1432 H.

Menurut wakil walikota, penyebab diturunkanya bencana oleh Allah adalah karena penduduknya sudah lupa dengan hukum-hukum Allah, orang melakukan kemaksiatan dianggap sesuatu yang wajar, penduduknya berbuat dzalim sehingga Allah tidak segan-segan menurunkan adzab/ bencana.

“Sebagaimana disebutkan dalam Al-quran, Dan beberapa desa kami hancurkan karena mereka berbuat dzalim. Dari ayat ini dapat diambil pengertian adzab Allah turun dikarenakan penduduknya senang berbuat dzalim dan kemaksiatan,” katanya.

Mungkin, lanjut wawalkot, keputusan tersebut dianggap nyleneh, kurang wajar karena di banyak daerah justru alun-alun digunakan untuk acara-acara semacam konser, walaupun sudah tahu dampak negatifnya, karena bisa mendatangkan pendapatan bagi daerah tersebut. “Tapi langkah ini harus diambil karena kita takut adzab dari Allah datang baik di dunia berupa bencana ataupun nanti di akhirat,” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, wakil walikota mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat baik pejabat ataupun rakyat untuk bisa kembali kepada Allah, bertafakur segala akibat yang ditimbulkan ketika akan melangkah atau melakukan sesuatu. Sudah sesuaikah apa yang dilakukan dengan nilai-nilai kebaikan sehingga selalu dalam siratal mustaqim. Sebaliknya apabila sesuatu tersebut bertolak belakang dengan nilai-nilai kebaikan cepat-cepatlah untuk segera meninggalkanya.

“Karena hanya dengan jalan seperti itulah, insyaallah, kita akan terhindar dari bencana. Kalau ternyata kita sudah berbuat baik ternyata Allah tetap saja menurunkan bencana berarti Allah sedang menguji keimanan kita, sejauh manakah keimanan kita kepada Allah. Ini bukan adzab tapi ujian keimanan seperti dialami oleh para nabi,“ jelasnya.

Hadir dalam acara peringatan 1 Muharam 1432 H, diantaranya Walikota Tegal, H Ikmal Jaya SE, ketua DPRD kota Tegal Edi Suripno, Kapolresta Tegal, unsur pejabat pemkot Tegal, para habaib dan ulama dari berbagi kota dan kabupaten seperti dari Malang Jawa Timur, Palangkaraya Kalimantan, Solo Jawa Tengah, bahkan habib Ali bin Abdullah Alkaff dari Makah Mukaramah juga turut hadir. (fth)

This entry was posted on Jumat, 10 Desember 2010 at 7:35 PM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar