DPR Temukan Warga Kelaparan

Posted by Bang Ipunk

 Jumat, 12 November 2010 22:03
MUSIBAH MERAPI
 
Dampak letusan Gunung Merapi tidak hanya membuat 87.053 warga Kabupaten Magelang Jateng, harus terdampar di lokasi pengungsian, tapi juga membuat ekonomi lumpuh total dan mereka kesulitan makan.

“Komisi VIII yang sudah hampir seminggu ini di tempat-tempat pengungsian, baru kali ini menemukan ribuan warga yang tidak mengungsi, namun mereka terancam kesulitan makan,”tandas Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Kadir Karding di Jakarta, Jumat (12/11).

Mereka tidak mengungsi, namun perekonomiannya lumpuh total akibat rumah dan lingkungannya berantakan, tertutup debu vulkanik Merapi. "Mereka tidak mengungsi karena desanya diluar radius 20 km. Akan tetapi, rumah, lingkungan, sawah, kebun, dan ladang mereka rusak,"ujarnya prihatin.

Kadir bersama rombongan, diantaranya anggota Komisi VIII DPR Inna Ammania, Pejabat di lingkungan BNPB Soetrisno, dan Sekretaris Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sukirman meninjau langsung beberapa desa yang rusak. Tercatat, Desa Gulon Kecamatan Salam, Ploso Gede dan Jamus Kecamatan Ngluar serta Karang Talun Kecamatan Ngluar tampak rusak total.

Desa Gulon memiliki 7.000 jiwa dengan sebagian besarpenduduk bermatapencaharian sebagai petani dan pedagang. Namun sudah dua minggu ini ekonomi lumpuh sehingga warga memperoleh pendapatan.

Tim Komisi VIII DPR RI selama tiga hari ini berkeliling ke lokasi pengungsian di Boyolali, Klaten, dan Magelang mengaku kaget. Mereka tidak menduga akan menemukan warga bukan pengungsi yang kesulitan makan.

Di Plosogede ditemukan kenyataan yang lebih buruk. Ribuan warga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok karena sawah dan ladang mereka hancur. Padahal 90 persen ekonomi warga mengandalkan hasil pertanian.

Uniknya, warga Desa Plosogede masih harus diserahi tanggung jawab mengurus 2.220 pengungsi dari Desa Ngablak, Kecamatan Srumbung. "Sungguh ironis, warga kami kesulitan makan namun kami harus mengurus ribuan pengungsi. Sementara kehidupan pengungsi justru lebih baik ketimbang warga setempat.

"Warga memang sedang kesulitan. Tak ada yang bisa dikerjakan maupun dipetik dari sawah. Jika kondisi ini berlangsung sampai seminggu ke depan saya yakin akan banyak warga kesulitan makan,"tambah Karding.

Dia berjanji akan membawa persoalan itu ke dalam rapat bersama BNPB dan pemerintah setempat hari ini juga. Kadir berkeyakinan di luar desa yang dikunjunginya pasti banyak persoalan-persoalan serupa.

This entry was posted on Sabtu, 13 November 2010 at 12:09 AM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar